Purbalingga Kota Perwira, merupakan julukan dari Kabupaten Purbalingga.
Kabupaten ini terletak di wilayah barat Jawa Tengah atau lebih tepatnya 10 kilometer arah timur kabupaten Banyumas.
Kabupaten Purbalingga berbatasan langsung dengan Kabupaten Pemalang di utara, Kabupaten Banyumas di barat, Kabupaten Banjarnegara di selatan dan timur.
Kabupaten yang juga terkenal dengan bahasa ngapaknya juga merupakan salah satu kota yang banyak disoroti karena kota ini merupakan tempat lahir dari salah satu pahlawan nasional Indonesia yaitu Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Selain itu, kota ini juga terkenal karena memiliki industri knalpot dan bulu mata serta rambut palsu yang kualitasnya sudah diakui baik dalam negeri maupun untuk di ekspor ke luar negeri.
Sebagian wilayah Purbalingga memiliki udara yang sejuk karena berada di bawah lereng Gunung Slamet.
Di wilayah Purbalingga ini juga banyak ditemui tempat wisata mulai dari wisata alam di sisi utara Purbalingga, wisata sejarah seperti museum, dan wisata air dari mata air yang lumayan banyak di Purbalingga.
Purbalingga yang dulunya juga merupakan bekas wilayah Karesidenan Banyumas, juga memiliki berbagai macam makanan khas yang tentunya sayang dilewatkan jika kita singgah di kota ini.
Contents
1. Sroto Kriyik
Sroto merupakan salah satu makanan khas Purbalingga yang terkenal di wilayah Purbalingga dan sekitarnya.
Sroto ini biasanya disajikan dengan sambal kacang yang pedas agak manis, menggunakan ketupat bukan nasi, serta ditaburi suwiran daging dan remasan krupuk.
Sroto Purbalingga sangat terkenal terutama sroto kriyiknya.
Di sini setelah daging ayam disuwir untuk sroto, maka tulang lunak dari dada ayam digoreng kering dan kemudian disajikan sebagai lauk sroto.
Rasanya garing serta gurih yang itu sebabnya disebut sroto kriyik.
Salah satu yang terkenal akan sroto kriyiknya adalah Warung Sroto Bojong yang terletak di desa Bojong Purbalingga. Harga semangkuk sroto kriyik ini adalah Rp10.000.
2. Buntil
Salah satu makanan khas yang sering diburu orang ketika bertandang ke Purbalingga, yaitu Buntil.
Makanan ini dibuat dari kukusan daun pepaya atau daun singkong yang diberi isian berupa parutan kelapa dicampur ikan teri, diberi bumbu bawang, cabai, lengkuas, asam, garam, dan bumbu lainnya.
Dalam penyajiannya, buntil disiram kuah pedas berbahan utama santan dan cabai merah, lengkap dengan cabai rawit yang dibiarkan utuh, tidak dipotong.
Buntil nikmat dimakan saat hangat dengan nasi yang baru tanak dan sangat cocok untuk sarapan pagi.
Buntil hampir selalu tersedia di setiap pasar pagi di berbagai pelosok wilayah Purbalingga.
Namun yang paling terkenal Buntil Pasar Kutasari.
Harga semangkuk buntil beserta kuahnya adalah Rp5.000.
3. Mendoan
Makanan yang paling dikenal di wilayah Purbalingga dan sekitarnya adalah mendoan.
Mendoan adalah makanan yang dibuat dari tempe kedelai yang digoreng dengan tepung setengah matang.
Dalam pembuatan-nya, tempe untuk mendoan menggunakan tempe khusus yang memiliki bentuk tipis.
Untuk membuat mendoan, tempe ini dimasukkan ke dalam tepung yang dibumbui dengan garam, ketumbar dan daun bawang.
Tempe yang sudah dilumuri tepung kemudian digoreng sebentar saja sehingga masih terasa lunak, bila digoreng agak lama akan menjadi tempe renyah yang biasanya diproses lanjut menjadi kripik.
Mendoan banyak dijual diseluruh wilayah Purbalingga, mulai dari warung makan, pedagang asongan, hingga restoran. Secara umum harga mendoan mulai dari Rp 1.000 per lembarnya.
Yuk, baca juga :
- Makanan Khas Kudus
- Makanan Khas Temanggung
- Makanan Khas Dieng
- Makanan Khas Purwokerto
- Makanan Khas Salatiga
4. Sate Blater
Sate blater merupakan salah satu sate yang cukup terkenal di Purbalingga.
Disebut Sate Blater karena asal mula sate ini dari Desa Blater, Kecamatan Kalimanah.
Sama-sama menggunakan daging ayam sebagai bahan utamanya, Sate Blater sedikit berbeda dengan sate Madura atau sate ayam lainnya.
Perbedaannya dapat dilihat dari cara memasaknya, jika pada umumnya sate dibakar saat daging masih mentah, untuk sate blater ini sebelum proses pembakaran, sate direndam dan direbus terlebih dahulu dengan campuran bumbu-bumbu khusus.
Kemudian saat dibakar pun masih berkali-kali dilumuri bumbu yang sama.
Hal ini membuat cita rasanya memang sangat terasa hingga gigitan terakhir.
Dari proses memasak ini, sate blater dapat bertahan lebih lama dibanding sate lain, umumnya sate blater bisa tahan hingga tiga hari.
Warung sate blater banyak tersedia di Jalan Mayjend Sungkono, Purbalingga.
Disini banyak berjejer warung sate dan juga ada menu olahan lainnya. Harga se-porsi sate Blater adalah Rp 12.000 dengan 10 tusuk sate.
5. Gulai Melung
Selanjutnya ada Gulai Melung, salah satu warung gulai melung yang terkenal adalah warung gulai melung Bu Hadi yang terletak di Dukuh Melung, Desa Larangan, Pengadegan.
Gulai ini dibuat menggunakan bahan dasar daging kambing.
Selain dagingnya, ada juga tulang kambing, jeroan, sumsum, babat, kaki kambing, dan kepala kambing.
Bisa dikatakan, seluruh bagian tubuh kambing dimanfaatkan oleh warung ini untuk diolah menjadi gulai sehingga pelanggan bisa memilih bagian kambing mana yang paling disukai.
Selai itu olahan gulai juga dibuat bermacam-macam. Gulai ini disajikan dengan ketupat, kemudian daging dan kuah gulai disajikan terpisah di mangkuk.
Yang spesial lagi dari gulai melung ini, proses memasaknya masih dengan peralatan tradisional yaitu dengan tungku serta kayu bakar, yang dapat menjaga cita rasa dari gulai.
Harga seporsi gulai melung mulai dari Rp 15.000 bervariasi tergantung bagian kambing mana yang dipilih.
6. Nopia
Salah satu makanan ringan dan oleh-oleh khas Purbalingga yang banyak diminati adalah kue Nopia atau biasa disebut Nopia.
Kulit dari Nopia terbuat dari adonan tepung terigu serta bahan tambahan lainnya, kemudian Nopia diberi isian berbagai isian mulai dari gula merah, keju, susu, dan masih banyak isian lainnya.
Kue yang berbentuk setengah bulatan ini, memiliki bagian dasar yang hitam alias sedikit gosong.
Hal ini yang membuat Nopia juga memiliki ciri khas tersendiri karena dalam proses memasaknya Nopia ditempel-kan pada dinding gentong yang dipanaskan.
Untuk Nopia yang lebih kecil, biasanya disebut Mino (mini Nopia) yang biasanya dibuat dari sisa adonan tepung Nopia.
Nopia banyak tersedia di toko oleh-oleh di seluruh wilayah Purbalingga.
Harga Nopia per bungkus mulai dari Rp 8.000 dan untuk Mino mulai dari Rp 6.000 tergantung dari jenis isiannya.
7. Es Durian
Selain menu berupa makanan, daerah Purbalingga juga dikenal dengan es durian-nya.
Es durian bisa menjadi pelepas dahaga saat berkunjung di wilayah Purbalingga.
Meskipun saat ini banyak warung es durian lain, tidak ada yang menandingi cita rasa khas dari es durian Tugu Bancar racikan Pak Kasdi.
Di dalam semangkuk es durian, daging buah durian disiram gula merah cair dan santan kelapa segar, ditambah serutan es batu hingga menggunung.
Kemudian bisa ditambah juga pilihan isian lain seperti coklat kental, selai stroberi, hingga daging buah kelapa.
Harga semangkok es durian Pak Kasdi mulai dari Rp 15.000, bervariasi tergantung jenis isiannya yang bisa dipilih.